15 Hal Agar Seorang Istri Menjadi Maratun Shalihah Bagi Seorang Suami - Maratun Shalihah



15 Hal Agar Seorang Istri Menjadi Maratun Shalihah Bagi Seorang Suami

Kalian semua sudah tentu paham, bahwa suami itu asalnya adalah orang asing bagi kita. Tapi, karena sudah ijab qabul, dan dengan adanya mahar dan saksi dan kedua belah pihak harus sama-sama menepati hak masing-masing suami istri. yang aslinya haram menjadi halal, utamanya untuk berhubungan badan. 



  1. Sebagian dari hikmahnya seorang istri kepada suami harus diketahui dan dipahami, yaitu:
  2. Menghadapi  hal / masalah apapun, harus didiskusikan bersama .
  3. Apabila istri akan keluar dari rumah harus meminta izin (pamit). Apabila keluar juga untuk hal-hal yang diperlukan saja.
  4. Waktu sang suami pergi, istri harus menjaga harta dan jiwa ( diri sendiri dan anak-anak) dari berbagai macam kejahatan.
  5. Apabila ada tamu laki-laki yang. bukan muhrim. istri tidak boleh menerimanya, kecuali  mendatangkan seorang laki-laki yang  semuhrim sebagai wakil dari suami untuk menemui tamu tersebut.
  6. Apabila bebicara tentang apa saja, harus sopan dan dengan perundingan yang halus  (krama bagi orang jawa) dengan suara yang lembut yang bisa menarik hati suami.
  7. Jangan sampai memasang wajah cemberut kepada suami. Jadi, harus memasang wajah yang murah senyum (sumeh) dan ceria.
  8. Apabila dipanggil oleh suami, cepat-cepatlah menemuinya sambil menyahuti panggilannya dengan sahutan yang menentramkan hati. Misalnya "apa sayang...". 
  9. Apabila dikasih sesuatu apapun, terimalah dengan raut wajah yang ceria dan tersenyum. Misalnya "terimakasih sayang...:)"
  10. Apabila dibelikan sesuatu , walaupun kita tidak senang dengan barang tersebut, jangan sampai menghinanya cukuplah utarakan dengan sindiran yang menyenangkan. Misalnya "Bajunya bagus, aku suka, tapi lain kali jangan warna yang ini ya sayang...  :)"
  11. Semua rahasia antara suami istri ataupun orang lain , harus disimpan rapat-rapat. Jangan dibocorkan kepada siapapun, kecuali kita punya teman yang sekiranya bisa membantu memecahkan masalah tersebut.
  12. Ketika suami akan pergi atau pulang dari bepergian, salami dan  ciumlah tangannya sambutlah / antarlah, juga ketika pulang jum'atan. 
  13. Apabila suami ketiduran atau lupa sampai belum mengerjakan sholat wajib, supaya dibangunkan dan diinhatkan. Juga ketika memiliki janji dan lain-lain yang dia lupa.
  14. Kalau makan hendaklah selalu bersama-sama. Apabila ada salah satu yang lupa belum berdo'a dan sudah terlanjur makan, cepat diingatkan supaya membaca do'a Bismillahirrahmanirrahiim awwalahu waakhirahu.
  15. Apabila suami makanannya sisa , lebih baik istri yang menghabiskan.
  16. Apabila ada nasi yang kececer. lebih baik diambil dan dimakan. Siapa tahu ternyata nasi itu yang membawa berkah.

Komentar